IGNATIUS BAGAS WIBISONO
19211143 / 3 EA17
TEORI PROPOSAL (ILMIAH DAN SEMI ILMIAH)
Definisi
Proposal adalah rencana yang disusun secara sistematika dan terperinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal (Finoza, 1999 : 157).
Kerangka Proposal
Kerangka proposal adalah sebagai berikut :
1. Dasar Pemikiran. Dalam dasar pemikiran sebuah proposal dicantumkan pokok-pokok pemikiran perlunya melaksanakan kegiatan tertentu.
2. Jenis Kegiatan. Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan harus dijelaskan dalam proposal.
3. Tema Kegiatan. Tema kegiatan dalam sebuah proposal berisi inti-inti kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
4. Tujuan Kegiatan. Tujuan kegiatan harus dijelaskan agar orang mengetahuinya. Penyusun proposal perlu merumuskan tujuan sedemikian rupa agar yang akan dicapai dapat diketahui dan dirasakan oleh pembaca proposal.
5. Peserta Kegiatan. Peserta kegiatan meliputi siapa serta berapa jumlah peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan harus jelas dalam sebuah proposal.
7. Susunan Kepanitiaan. Para penyusun proposal dari suatu tim perlu menyelksi kualifikasi dan bobot orang-orang yang duduk sebagai panitia pelaksanaan dalam kegiatan yang direncanakannya. Hal ini untuk menjamin kelancaran jalannya suatu kegiatan.
8. Anggaran Biaya. Anggaran biaya dalam suatu proposal harus dicantumkan, tetapi penyusunannya harus logis dan realistis, serta harus memperhatikan keseimbangan antara pengeluaran dan penghasilan. Hal ini agar diterima secara logis oleh penyandang dana.
9. Acara Kegiatan. Jadwal atau acara kegiatan harus jelas dan terperinci. Dengan demikian, pada waktu nanti tidak terjadi hal-hal yang menyimpang dari acra yang sudah ditentukan. Hal ini juga bertujuan untuk mengefektifkan waktu selama kegiatan berlangsung.
10. Penutup. Penutup merupakan bagian akhir yang berfungsi menekankan bahwa proposal diajukan dengan sungguh-sungguh dan dijelaskan pentingnya kegiatan yang akan dilaksanakan. Hendaknya dalam bagian ini tergambar sikap optimis dari pembuat proposal.
Syarat Penyusunan Proposal
Proposal yang kita susun perlu memiliki hal - hal berikut :
- Memiliki struktur dan logika yang jelas
- Hasil kegiatan itu terstruktur
- Rumuskanlah jenis kegiatan secara jelas, inovatif, terperinci, dan betul-betul dapat dikuasai atau dikerjakan
- Hubungan kegiatan dengan dana yang diperlukan harus rasional dan tidak mengada-ada
Fungsi Proposal
Proposal memiliki fungsi yang sangat penting bagi perseorangan atau lembaga yang akan melakukan usaha, program, atau kegiatan. Fungsi dari proposal adalah sebagai berikut :
- Fungsi proposal untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan agama, sosial,politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
- Fungsi proposal untuk mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.
- Fungsi proposal untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.
- Fungsi proposal untuk mengajukan kredit kepada bank.
- Fungsi proposal untuk mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan sebagainya.
Jenis Proposal
Ada banyak jenis proposal yang berkaitan dengan aktivitas manusia di kehidupan ini. Secara umum, berikut ini beberapa jenis proposal yang biasa dibuat dan diajukan banyak orang :
- Proposal bisnis, contohnya proposal pendirian usaha.
- Proposal proyek, contohnya proposal pengajuan dana kepada lembaga donor.
- Proposal penelitian, contohnya proposal skripsi, tesis, dan disertasi.
- Proposal kegiatan, contohnya proposal kegiatan seminar, pelatihan, dan lomba.
Proposal Ilmiah
Salah satu jenis tulisan ilmiah adalah proposal penelitian. Proposal penelitian biasanya dibuat untuk aplikasi permohonan bantuan dana penelitian dan untuk rancangan skripsi, tesis, dan disertasi.
Unsur-unsur yang dimuat dalam proposal ilmiah antara lain :
- lingkup masalah dan perumusan masalah
- aspek relevansi teori dengan permasalahan yang diketengahkan dalam penelitian
- metodologi penelitian
- instrumen penelitian
- teknik analisis data
- rencana kegiatan penelitian
Sistematika Proposal
Umumnya, proposal penelitian memuat hal-hal sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah dan Batasan masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Kegunaan Penelitian
BAB II Landasan Teori
2.1. Teori variabel (dependen , independen)
2.2. Penelitian relevan
2.3. Kerangka Berpikir
2.4. Hipotesis yang diajukan
BAB III Metodologi
3.1. Metode Penelitian (jenis penelitian)
3.2. Waktu dan tempat
3.3. Populasi dan sampel
3.4. Teknik Pengumpulan Data
a. Jenis dan sumber data
b. Instrumen
c. Definisi Operasional (kisi-kisi)
3.5. Teknik Analisis data
3.6. Jadwal Penelitian
Proposal Semi Ilmiah
Semi ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah.
Artinya dapat dikatakan proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.
Daftar Pustaka :
Darmayanti, Nani dan Nurul Hidayati. 2008. “Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Unggul (Kelas XII)”. Dalam http://books.google.co.id/books?id=rskNgi90QPIC&pg=PA21&dq=proposal+adalah&hl=en&sa=X&ei=JW9eU_XBGojQiAeqj4GACQ&redir_esc=y#v=onepage&q=proposal%20adalah&f=false
Hasim. 2012. “Mengenal Proposal”. Dalamhttp://hasim319.wordpress.com/2011/05/07/mengenal-proposal/
Hendry. 2010. “Menyusun Proposal Penelitian”. Dalamhttp://teorionline.wordpress.com/2010/01/23/menyusun-proposal-penelitian/
Pengertian Ahli. Tanpa Tahun. “Pengertian, Fungsi, Jenis Proposal”. Dalamhttp://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-fungsi-jenis-proposal.html
Purbaya, Fredy. 2012. “Proposal dan Laporan”. Dalamhttp://fredypurbayadhyfha.wordpress.com/2012/05/04/proposal-dan-laporan/
Terbaru dan Terbaik. Tanpa Tahun. “Contoh Proposal Kegiatan Sistematika”. Dalamhttp://terbaru-terbaik.blogspot.com/2012/11/contoh-proposal-kegiatan-sistematika.html
Rabu, 30 April 2014
tugas 3 softskill bahasa indonesia
IGNATIUS BAGAS WIBISONO
19211143 / 3 EA17
TEORI PERBEDAAN KARANGAN
Mengarang adalah usaha mengembangkan beberapa kalimat topik dengan bentuk paragraf. Dengan demikian, dalam karangan kita harus mengembangkan beberapa paragraf demi paragraf.
Pengertian karangan menurut para ahli :
1. E. Kosasih (2003 : 26), menjelaskan bahwa karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
2. Widyamartajaya (1979 : 9) mengatakan bahwa Karangan itu merupakan ungkapan jiwa manusia yang hendak disampaikan kepada orang lain dan terjadi suatu proses berfikir. Kegiatan mengarang dapat terjadi karena ada maksud atau tujuan dari pengarang dengan melalui tahapan dalam pembuatannya.
3. Poerwordarmita (1984 : 445), mengungkapkan bahwa karangan merupakan uraian tentang sesuatu hasil, dengan demikian pengertian karangan atau tulisan dapat kita batasi sebagai rangkaian kalimat yang logis, padu, sistematis, yang berisi pengalaman, pikiran atau pelukisan tentang objek suatu peristiwa atau masalah.
Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
Ciri-ciri karangan yang baik yakni :
1. Berisi hal-hal yang bermanfaat. Karangan yang bisa memenuhi kebutuhan pembaca akan dapat penghargaan masyarakat. Sangat mungkin karangan itu tidak begitu mendalam, tetapi memberikan manfaat langsung bagi pembaca.
2. Pengungkapan jelas. Pengungkapan yang jelas dapat ditandai dengan mudahnya sebuah karangan dicerna pembaca. Dengan pengungkapan yanh semakin jelas, sebuah tulisan akan semakin mudah diikuti.
3. Penciptaan kesatuan dan pengorganisasian. Karangan yang mampu menciptakan kesatuan dan sekaligus terorganisasi dengan baik ditandai oleh mudahnya pembaca memahami karangan. Sebaiknya karangan langsung menjelaskan inti permasalahan dan tidak berbelit-belit.
4. Efektif dan efisien. Yang dimaksud dengan efektif dan efisien adalah pengungkapan suatu maksud dengan mengutamakan efisiensi dan efektifitas, yaitu dengan menggunakan kalimat dan kata-kata yang ringkas, namun dapat menjangkau makna yang luas.
5. Ketepataan penggunaan bahasa. Karangan yang baik juga ditentukan oleh penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan meningkatkan bobot karangan. Hal yang tercakup di dalamnya adalah kesanggupan pengarang untuk memenuhi berbagai kaidah berbahasa Indonesia secara tepat. Pembentukan kata, penyusunan kelompok kata, penyusunan kalimat, serta penguasaan ejaan dan tanda baca harus memadai.
6. Ada variasi kalimat. Variasi yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam karangan adalah penyusunan kalimat panjang dan pendek secara berselang-seling.
7. Vitalitas. Karangan yang baik biasanya penuh tenaga dan kaya dengan potensi. Kandungan kekuatan dalam karangan itu menjadikan pembaca merasa bahwa si penulis hadir di dalam karangan yang ditulisnya.
8. Cermat. Karangan yang baik memperahatikan masalah kecermatan. Hal-hal kecil, seperti titik dan koma tidak boleh dianggap sepele apalagi diabaikan. Kecermatan juga sangat diperlukan ketika memilih kata maupun menyusun kalimat.
9. Objektif. Mengarang adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur, tidak dimuati emosi, dan realistis. Pengungkapan harus runtut dan teratur. Selain itu, uraian harus mencerminkan bahwa pengarang benar-benar menguasai dan menghayati permasalahan yang diuraikannya.
Menulis Karangan
Sebelum menyusun sebuah karangan, beberapa langkah harus diikuti supaya tulisan kita menjadi sebuah karangan yang padu. Langkah-langkahnya adalah :
- Menentukan tema atau topik karangan
Tema atau topik merupakan gagasan pokok karangan yang menjadi inti karangan tersebut. Salah satu cara menentukan topik karangan adalah dengan mengamati keadaan di lingkungan sekitar kita. Kita dapat menentukan topik sesuai dengan pengalaman. Misalnya, pengalaman mengunjungi tempat wisata, jadi tentukanlah tema atau topik yang kita senangi dan pahami.
- Menulis butir-butir pokok karangan
Setelah tema ditemukan, barulah kita membuat butir-butir pokok permasalahan yang akan dikembangkan menjadi sebuah karangan. Butir-butir pokok sangat penting untuk membantu mengarahkan kita menyusun karangan. Tanpa butir-butir pokok ini, hasil karangan kita akan menjadi kurang baik.
- Membuat kerangka karangan
Buat kerangka karangan berdasarkan tema dan butir-butir pokok karangan yang telah dibuat. Kerangka karangan memudahkanmu menyusun sebuah karangan.
Jenis-Jenis Karangan
1. Berdasarkan teknik pemaparannya :
a. Narasi
Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu, sebuah karangan narasi banyak kita temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat.
b. Deskripsi
Karangan ini melukiskan apa yang terlihat di depan mata. Jadi, karangan ini bersifat tata ruang atau tata letak. Dengan kata lain, deskripsi berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh pancaindera.
c. Eksposisi
Karangan eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan,memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
d. Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembacaterhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
e. Persuasi
Karangan persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
2. Berdasarkan Sifatnya :
a. Ilmiah
Karangan ilmiah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh sesorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
b. Semi ilmiah (Populer)
Sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkrit dan formal, kata-katnya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya.
c. Non-ilmiah
Karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang populer atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Daftar Pustaka
Anonim. 2013. “Jenis-Jenis Karangan Menurut Menurut Pengertian dan Ciri-Ciri Karangan”. Dalam http://semuapelajaransekolah.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-karangan-menurut-pengertian.html
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2012. Bahasa Indonesia. Tangerang : Pustaka Mandiri.
Darmayanti, Nani dan Silvie Mariana. 2007. “Get Smart Bahasa Indonesia”. Dalamhttp://books.google.co.id/books?id=g-XXRx8USmwC&pg=PA2&dq=karangan+adalah&hl=en&sa=X&ei=ughZU7KNLsT-rAelkIBY&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
Homework Student. 2011. “Karangan yang Baik”. Dalam http://homework-student.blogspot.com/2011/02/karangan-yang-baik.html#rPD5s2Z4AvMKXDGp.99
Kurniawan, Gatot. Tanpa Tahun. “Karangan Imiah, Non-Ilmiah, dan Semi Ilmiah (Populer)”. Dalam http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-ilmiah-populer.html
Marji. Tanpa Tahun. “Jenis Karangan”. Dalamhttp://pintarberbahasa.wordpress.com/jenis-karangan/
Putra, Hedi. 2013. “Pengertian dan Jenis-Jenis Karangan”. Dalamhttp://edukasi.kompasiana.com/2013/06/08/pengertian-dan-jenis-jenis-karangan-566867.html
19211143 / 3 EA17
TEORI PERBEDAAN KARANGAN
Mengarang adalah usaha mengembangkan beberapa kalimat topik dengan bentuk paragraf. Dengan demikian, dalam karangan kita harus mengembangkan beberapa paragraf demi paragraf.
Pengertian karangan menurut para ahli :
1. E. Kosasih (2003 : 26), menjelaskan bahwa karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
2. Widyamartajaya (1979 : 9) mengatakan bahwa Karangan itu merupakan ungkapan jiwa manusia yang hendak disampaikan kepada orang lain dan terjadi suatu proses berfikir. Kegiatan mengarang dapat terjadi karena ada maksud atau tujuan dari pengarang dengan melalui tahapan dalam pembuatannya.
3. Poerwordarmita (1984 : 445), mengungkapkan bahwa karangan merupakan uraian tentang sesuatu hasil, dengan demikian pengertian karangan atau tulisan dapat kita batasi sebagai rangkaian kalimat yang logis, padu, sistematis, yang berisi pengalaman, pikiran atau pelukisan tentang objek suatu peristiwa atau masalah.
Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
Ciri-ciri karangan yang baik yakni :
1. Berisi hal-hal yang bermanfaat. Karangan yang bisa memenuhi kebutuhan pembaca akan dapat penghargaan masyarakat. Sangat mungkin karangan itu tidak begitu mendalam, tetapi memberikan manfaat langsung bagi pembaca.
2. Pengungkapan jelas. Pengungkapan yang jelas dapat ditandai dengan mudahnya sebuah karangan dicerna pembaca. Dengan pengungkapan yanh semakin jelas, sebuah tulisan akan semakin mudah diikuti.
3. Penciptaan kesatuan dan pengorganisasian. Karangan yang mampu menciptakan kesatuan dan sekaligus terorganisasi dengan baik ditandai oleh mudahnya pembaca memahami karangan. Sebaiknya karangan langsung menjelaskan inti permasalahan dan tidak berbelit-belit.
4. Efektif dan efisien. Yang dimaksud dengan efektif dan efisien adalah pengungkapan suatu maksud dengan mengutamakan efisiensi dan efektifitas, yaitu dengan menggunakan kalimat dan kata-kata yang ringkas, namun dapat menjangkau makna yang luas.
5. Ketepataan penggunaan bahasa. Karangan yang baik juga ditentukan oleh penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan meningkatkan bobot karangan. Hal yang tercakup di dalamnya adalah kesanggupan pengarang untuk memenuhi berbagai kaidah berbahasa Indonesia secara tepat. Pembentukan kata, penyusunan kelompok kata, penyusunan kalimat, serta penguasaan ejaan dan tanda baca harus memadai.
6. Ada variasi kalimat. Variasi yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam karangan adalah penyusunan kalimat panjang dan pendek secara berselang-seling.
7. Vitalitas. Karangan yang baik biasanya penuh tenaga dan kaya dengan potensi. Kandungan kekuatan dalam karangan itu menjadikan pembaca merasa bahwa si penulis hadir di dalam karangan yang ditulisnya.
8. Cermat. Karangan yang baik memperahatikan masalah kecermatan. Hal-hal kecil, seperti titik dan koma tidak boleh dianggap sepele apalagi diabaikan. Kecermatan juga sangat diperlukan ketika memilih kata maupun menyusun kalimat.
9. Objektif. Mengarang adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur, tidak dimuati emosi, dan realistis. Pengungkapan harus runtut dan teratur. Selain itu, uraian harus mencerminkan bahwa pengarang benar-benar menguasai dan menghayati permasalahan yang diuraikannya.
Menulis Karangan
Sebelum menyusun sebuah karangan, beberapa langkah harus diikuti supaya tulisan kita menjadi sebuah karangan yang padu. Langkah-langkahnya adalah :
- Menentukan tema atau topik karangan
Tema atau topik merupakan gagasan pokok karangan yang menjadi inti karangan tersebut. Salah satu cara menentukan topik karangan adalah dengan mengamati keadaan di lingkungan sekitar kita. Kita dapat menentukan topik sesuai dengan pengalaman. Misalnya, pengalaman mengunjungi tempat wisata, jadi tentukanlah tema atau topik yang kita senangi dan pahami.
- Menulis butir-butir pokok karangan
Setelah tema ditemukan, barulah kita membuat butir-butir pokok permasalahan yang akan dikembangkan menjadi sebuah karangan. Butir-butir pokok sangat penting untuk membantu mengarahkan kita menyusun karangan. Tanpa butir-butir pokok ini, hasil karangan kita akan menjadi kurang baik.
- Membuat kerangka karangan
Buat kerangka karangan berdasarkan tema dan butir-butir pokok karangan yang telah dibuat. Kerangka karangan memudahkanmu menyusun sebuah karangan.
Jenis-Jenis Karangan
1. Berdasarkan teknik pemaparannya :
a. Narasi
Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu, sebuah karangan narasi banyak kita temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat.
b. Deskripsi
Karangan ini melukiskan apa yang terlihat di depan mata. Jadi, karangan ini bersifat tata ruang atau tata letak. Dengan kata lain, deskripsi berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh pancaindera.
c. Eksposisi
Karangan eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan,memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
d. Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembacaterhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
e. Persuasi
Karangan persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
2. Berdasarkan Sifatnya :
a. Ilmiah
Karangan ilmiah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh sesorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
b. Semi ilmiah (Populer)
Sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkrit dan formal, kata-katnya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya.
c. Non-ilmiah
Karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang populer atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Daftar Pustaka
Anonim. 2013. “Jenis-Jenis Karangan Menurut Menurut Pengertian dan Ciri-Ciri Karangan”. Dalam http://semuapelajaransekolah.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-karangan-menurut-pengertian.html
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2012. Bahasa Indonesia. Tangerang : Pustaka Mandiri.
Darmayanti, Nani dan Silvie Mariana. 2007. “Get Smart Bahasa Indonesia”. Dalamhttp://books.google.co.id/books?id=g-XXRx8USmwC&pg=PA2&dq=karangan+adalah&hl=en&sa=X&ei=ughZU7KNLsT-rAelkIBY&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
Homework Student. 2011. “Karangan yang Baik”. Dalam http://homework-student.blogspot.com/2011/02/karangan-yang-baik.html#rPD5s2Z4AvMKXDGp.99
Kurniawan, Gatot. Tanpa Tahun. “Karangan Imiah, Non-Ilmiah, dan Semi Ilmiah (Populer)”. Dalam http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-ilmiah-populer.html
Marji. Tanpa Tahun. “Jenis Karangan”. Dalamhttp://pintarberbahasa.wordpress.com/jenis-karangan/
Putra, Hedi. 2013. “Pengertian dan Jenis-Jenis Karangan”. Dalamhttp://edukasi.kompasiana.com/2013/06/08/pengertian-dan-jenis-jenis-karangan-566867.html
Langganan:
Postingan (Atom)