Sabtu, 18 Januari 2014

tulisan 13 softskill perilaku konsumen

IGNATIUS BAGAS WIBISONO
19211143 / 3 EA17


PENYEBARAN INOVASI


Elemen dasar dalam proses penyebaran

Elemen dalam teori difusi inovasi ini terdiri dari: inovasi, tipe saluran komunikasi, tingkat adopsi, dan sistem sosial. Sesuai dengan pemikiran Rogers, dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) elemen pokok, yaitu:


1. Inovasi
Gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya. Jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi untuk orang itu. Konsep baru dalam ide yang inovatif tidak harus baru sama sekali.
2. Saluran Komnikasi
alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Dalam memilih saluran komunikasi, sumber paling tidak perlu memperhatikan:
Tujuan diadkanya komunikasi
Karakteristik penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal 
3. Sistem Sosial
Kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama.
4. Jangka Waktu
Proses keputusan inovasi, dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya, dan pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam:
Proses pengambilan keputusan
Inovasi seseorang: Relatif lebih awal atau lebih lambat dalam Menerima Inovasi
Kecepatan pengdopsian inovasi
Lebih lanjut teori yang dikemukakan Rogers (1995) memiliki relevansi dan argumen yang cukup signifikan dalam proses pengambilan keputusan inovasi. Teori tersebut antara lain menggambarkan tentang variabel yang berpengaruh terhadap tingkat adopsi suatu inovasi serta tahapan dari proses pengambilan keputusan inovasi. Variabel yang berpengaruh terhadap tahapan difusi inovasi tersebut mencakup:
1. Atribut inovasi
2. Jenis Keputusan Inovasi
3. Saluran Komunikasi
4. Kondisi sistem sosial
5. Peran agen perubah


Pengaplikasian Definisi dari Inovasi


Contoh Aplikasi Inovasi Pendidikan



Perkembangan inovasi pendidikan pada tingkat pendidikan dasar khususnya sekolah dasar sudah banyak dilakukan oleh para guru. Misalnya pelaksanaan kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran terpadu; penulisan tujuan pembelajaran dengan perumusan yang benar yaitu mengandung unsur Audience, Behavior, Condition, dan Degree; pendekatan pembelajaran melalui cara belajar siswa aktif dan lain-lain seperti contoh di bawah ini.

Unversitas Terbuka menyelenggarakan Program Penyetaraan DII Guru SD yang bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi guru kelas dan guru Penjaskes. Untuk membantu pencapaian tujuan tersebut, dilakukan melalui program pendidikan jarak jauh dengan bahan belajar utama yaitu bahan cetak (modul) ditunjang dengan program kaset audio, radio, dan televisi. Mahasiswa dapat belajar tanpa meninggalkan tugas, dan mahasiswa dapat berinteraksi dengan pengajar melalui media interaktif.

 Hingga saat ini para guru SD membuat perencanaan pengajaran (desain pembelajaran) masih menggunakan model Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Sedangkan pada saat ini dengan masuknya, teknologi pembelajaran Quantum Teaching, dapat digunakan perencanaan pengajaran yang dikenal dengan istilah TANDUR. Di bawah ini adalah tinjauan sekitar dan maknanya. Untuk lebih jelasnya Anda dapat membacanya secara lengkap dalam buku Quantum Teaching yang ditulis oleh Bobbi DePorter, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie.


Di dalam metode belajar terdapat inovasi yang dikenal dengan Accelerated Learning, yaitu belajar dengan menggunakan relaksasi dan perasaan atau emosi yang positif. Ada tujuh langkah dalam metode belajar ini yaitu:


1. Rileks
2. Membaca Sekilas
3. Penyerapan Awal
4. Memproses Informasi
5. Menanam Kegiatan Ingatan Dengan Perasaan
6. Menggunakan Informasi
7. Pengulangan Terus Menerus
(Untuk hal ini Anda lihat tulisan Sandi Mac Gregor yang berjudul Piece of Mind, mengaktifkan kekuatan pikiran bawah sadar untuk mencapai tujuan). Metode ini akan menyempurnakan cara belajar siswa aktif yang telah dikenal selama ini.

Inovasi dalam bidang pendidikan yang juga berhubungan dengan masalah reinkarnasi, adalah penggunaan alat hitung swimpoa bagi siswa usia 7-12 tahun di bidang Aritmatika dan telah mengenal bilangan 1-100. Alat ini digunakan untuk membantu keterampilan kogntif siswa dalam menghitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.  Selain itu dengan adanya jasa telekomuikasi (Warnet), guru-guru dapat mengakses materi-materi pelajaran aktual melalui internet.

Lima Karateristik yang dihubungkan dengan produk baru

Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi meliputi:


1. Keunggulan Relatif
2. Kompabilitas
3. Kerumitan
4. Kemampuan diuji cobakan
5. Kemampuaan mengamati
Secara umum inovasi didefinisikan sebagai suatu ide, praktek atau objek yang dianggap sebagai sesuatu yang baru oleh seorang individu atau satu unit adopsi lain.
Pendefiinisian mengenai arti sebuah “inovasi produk” atau sebuah produk baru bukan merupakan tugas yang mudah, bermacam macam pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah produk baru.



Tiga tipe inovasi produk:


1. Berkesinambungan
2. Berkesinambungan secara dinamis]
3. Tidak berkelanjutan

Membangun Profil Konsumen yang menyukai Produk Baru


Penelitian yang dilakukan Nielsen menemukan bahwa 60 persen dari konsumen di seluruh dunia, yang kerap mengakses internet, cenderung untuk membeli produk baru dari merek yang sudah dia kenal dibandingkan menggantinya dengan suatu produk dari merek yang benar-benar baru.

Hampir setengah responden, dari 58 negara, yang disurvei menyatakan mereka cenderung mempertimbangkan untuk membeli produk baru. Dengan konsumen yang berasal dari Amerika Utara, Timur Tengah dan Afrika yang paling mungkin untuk mencoba sesuatu yang baru.

Namun, meski disertai antusias yang besar pada produk baru, dua pertiga responden menyatakan mereka lebih memilih untuk menunggu hingga suatu produk baru benar-benar membuktikan dirinya sebelum responden membelinya.
Rob Wengel, senior vice president dari Nielsen Innovation Analytics, menekankan perlunya perusahaan menciptakan suatu pengalaman positif dengan produk baru. Caranya dengan memberikan produk yang benar-benar diinginkan oleh konsumen dan mengirimkan informasi tersebut pada mereka dengan jelas dan efektif. Dia juga menekankan  pentingnya sistem word-of-mouth (pemasaran dari mulut kemulut) agar produk baru dapat sukses di pasar.

Lebih dari 75 persen dari responden seluruh dunia menyatakan word-of-mouth yang berasal dari keluarga atau teman sebagai sumber paling persuasif dalam hal informasi suatu produk baru. Sementara itu, 67 persen menyatakan pencarian melalui internet sebagai sumber utama dalam memutuskan membeli suatu produk baru atau tidak. Lima puluh sembilan persen dari responden menyatakan iklan televisi sebagai sumber utamanya.

Menurut Wengel, tidak ada pendekatan tunggal yang dapat mencakup semua strategi untuk mengembangkan dan memasarkan suatu produk secara sukses dan menarik. “Bagaimanapun, meyakinkan konsumen menyadari produk dan dapat menemukannya di rak-rak toko sama pentingnya dengan hadir bersama suatu produk unggulan yang baru,” ujar Wengel.

Pemasar dan produsen harus juga melihat kondisi keuangan dan rujukan pribadi dari konsumen. Empat puluh lima persen responden melaporkan mereka tidak begitu suka untuk mencoba produk baru dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti. Empat puluh persen lainnya, terutama yang tinggal di Amerika Utara, lebih suka membeli produk lokal.


Sumber :

http://ubaybay17.blogspot.com/2012/12/difusi-inovasi-komunikasi-pemasaran.html

http://guntingbatukeratas.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar