Kamis, 02 Januari 2014

tulisan 10 softskill perilaku konsumen

IGNATIUS BAGAS WIBISONO
3 EA17 / 19211143


DINAMIKA KELOMPOK DAN KELOMPOK RUJUKAN


A. Kelompok Rujukan

Kelompok rujukan adalah setiap orang/kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandingan (atas rujukan) bagi seseorang dalam membentuk nilai – nilai dan sikap umum/khusus, atau pedoman khusus bagi perilaku. Konsep ini juga memberikan pandangan mengenai metode yang kadang – kadang digunakan para pemasar untuk mempengaruhi perubahan yang diinginkan pada perilaku konsumen.


B. Keluarga dan Studi Perilaku Konsumen

Studi tentang keputusan keluarga sebagai konsumen kurang lazim dibandingkan studi tentang individu sebagai konsumen. Alasan untuk pengabaian dalam studi pembelian keluarga adalah kesulitan dalam mempelajari tentang keluarga sebagai organisasi. Survey dan metodologi penelitian pemasaran lain lebih mudah dijalankan untuk individu daripada untuk keluarga. Pemberian kuesioner kepada seluruh keluarga membutuhkan akses ke semua anggota pada waktu yang lebih kurang sama, dengan menggunakan bahasa yang mempunyai makna sama bagi semua anggota keluarga, dan menafsirkan hasil ketika anggota dari keluarga yang sama melaporkan opini yang bertentangan mengenai apa yang dibeli oleh keluarga atau pengaruh relative dalam keputusan tersebut.lasan untuk pengabaian dalam studi pembelian keluarga adalah kesulitan dalam mempelajari tentang keluarga sebagai organisasi. Survey dan metodologi penelitian pemasaran lain lebih mudah dijalankan untuk individu daripada untuk keluarga. Pemberian kuesioner kepada seluruh keluarga membutuhkan akses ke semua anggota pada waktu yang lebih kurang sama, dengan menggunakan bahasa yang mempunyai makna sama bagi semua anggota keluarga, dan menafsirkan hasil ketika anggota dari keluarga yang sama melaporkan opini yang bertentangan mengenai apa yang dibeli oleh keluarga atau pengaruh relative dalam keputusan tersebut.


C. Variabel yang Mempengaruhi Pembelian

1. Variable sosiologis yang mempengaruhi keluarga. Bagaimana keluarga mengambil keputusan dapat dimengerti denganlebih baik dengan mempertimbangkan dimensi sosilogis seperti kohesi, kemamampuan beradaptasi dan komunikasi.

2. Keputusan pembelian keluarga. Keluarga adalah “pusat pembelian” yang merefleksiakan kegiatan dan pengaruh individu yang membentuk keluarga bersangkutan.

3. Peran individu dalam pembelian keluarga. Kebutuhan konsumsi keluarga melibatkan setidaknya peranan yang dapat didefinisikan. Peran-peran ini mungkin dipegang oleh suami , istri, anak, atau anggota lain dalm rumah tangga.
Penjaga pintu: inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk.
Pemberi pengaruh (influencer ) : individu yang opininya dicari dalam pembelian produk.
Pengambil keputusan  (decider) : orang yang mempunyai wewenang/kekuasaan keuangan.
Pembeli (buyer) : orang bertindak sebagai agan pembeli
Pemakai (user) : orang yang mengguanakan produk

1. Perilaku peran. Peran instrumental, yang digunakan sebagai peran fungsional atau ekonomi, melibatkan aspek keluarga, kerakter performansi, dan sifat “fungsional” lain seperti  kondisi pembelian.

2. Peran pasangan hidup dalam keputusan pembelian. Keputusan konsumsi dipegaruhi oleh jenis keluarga dimana individu menjadi anggota.

3. Menurunya perbedaan jenis kelamin. Perbedaan jenis kelamin walaupun ada gerakan menjauh dari mendominasi peranjenis kelamin,masih ada beberapa produk dan dalam beberapa situasi.


D. Siklus Kehidupan Keluarga dan Perilaku Pembeliaan

Keluarga mempengaruhi proses pembelajaran, sikap, persepsi dan perilaku orang – orang yang ada di dalamnya. Oleh kareana itu, konsumen secara langsung atau tidak langsung sangat dipengaruhi oleh keluaraga. Keluarga ditinjau dari persepektif lingkungan pengambilan keputusan, merupakan unit kecil pusat  pengambilan keputusan konsumen. Misalkan pemilihan tempat berlibur  dipengaruhi oleh anak – anak. Jadi keluaraga merupakan “kelompok” yang mempunyai pola pengambilan keputusan komplek karena melibatkan anggota keluarga, karena pengambilan keputusan sangat kompleks pola pengambilan keputusan yang terjadi antara keluaraga tentunya tidak sama. Keluaraga muda yang baru menikah  kurang dari enam bulan tentu akan berbeda dengan keluaraga yang memiliki anak yang duduk dibangku kuliah.
Siklus Kehidupan keluarga Menurt neightbor (1985) tahapan tugas dan masalah – masalah yang menjadi   isu penting dalam setap tahapan siklus kehidupan keluraga sbb:

1. Tahap perkawinan
pada tahap ini masing – masing mempunyai tugas untuk menyatu,menyelaraskan dan       saling mengenal serta memahami pribadi masing – masinguntuk bersama – sama membangun keluaraga.

2. Tahap Melahirkan anak
Pada tahap ini anak lahir dan tugas utama adalah bagaimana menciptakan suasana dan peran dengan adanya kehadiran anak.pada tahap ini bagaimana    dapat salingh berbagi dengan adanya kehadiran anak, mengatur kembali peran      masing -  masing, mana yang menjadi tugas suami dan mana yang menjdi tgas  istri mengasuh anak

3. Tahap membesarkan anak- anak memasuki sekolah dasar
pada tahap ini tugas utamnya adalah emngasuh dan mendidik anak – anak. Pada tahap ini tentang menyediakan lingkungan yang aman untukpertumbuhan anak – anak, bagaimana menjdai orang tua yang baik, keterlibatan dengan masyarakat, waktu yang lebih banyak untuk mencurahkan kepada anak - anak,terutama untuk ibu dan bagaimana memberikan perhatian dan mengasuh     yang adil diantara anak -anak.

4. Membesarkan anak -anak usia remaja
pada tahap ini orang tua mempunyai tugas penting dalam mengatur batasan – batasan yang boleh dan yang tidak boleh. Neighbour memberikan istilah orang tua melakukan “boundary testing”. Isu yang penting tahap ini adalah tari – meneraik antara mengendalikan dan memberikan kebebasan kepada remaja,berusaha untuk mempunyai pengaruh karena adanya pembrontakan pada anak,    masalah individualisasi dan keinginan anak mulai dilepaskan

5 .Keluarga mulai melepaskan anak -anak
Pada tahap ini anak – anak mulai menikah dan oarang tua mulai akan ditinggalkan anak -anak.tugas orang tua adalah mempersiapkan anak -anaknya siap untuk menghadapi kehidupan berkeluarga. Perubahan trasnsisi peran yang dilakukan setelah anak -anak tinggal di rumah dengan peran anatara ketika anak -anak berkeluaraga sendiri. Orang tua merasa an perlu penyesuaian antara suami istri dengan kondisi baru.

6. Tahap – tahap pertengahan
pada tahap ini suami istri berusaha untuk melakukan evaluasi diri dan menilai kembali peran dan apa yang dilakukan masing – masing. Timbulnya krisis tengah baya, p[erasaan puas atau sebaliknya munculnya kekecewaan, menerima keterbatasan, perubahan citra diri, antisipasi terhadap mas apensiun atau bahkan mulai ditinggalkan oelh oarang tua karena meninngal

7. Usia tua
Pada tahap ini tugas yang dilakukan adalah menghadapi kematian.isu-isu penting timbul adalh munculnya penyakit tua, mulai mendekat.


E. Siklus Kehidupan Keluarga Tradisional

Keluarga adalah sistem sosial yang unik. Cara masuk ke dalam sistem ini adalah melalui kelahiran, pengadopsian, pengangkatan, pernikahan. Memutuskan seluruh koneksi kekeluargaan adalah hal yang mustahil. Anggota keluarga juga biasanya memiliki peran tertentu. Hubungan antar anggota keluarga merupakan hal yang paling penting dan tidak tergantikan. Saat ini pendefinisian keluarga secara tradisional mendapat tantangan. Maraknya orang tua tunggal, perceraian, perpisahan dan pernikahan kembali membuat struktur tradisional mengalami perkembangan.
Menurut Carter & McGoldrik ada 6 tingkat perkembangan keluarga
Keluarga antara: dewasa muda, belum menikah.
Penyatuan keluarga dengan pernikahan (pasangan baru menikah).
Keluarga dengan anak kecil (bayi-usia sekolah).
Keluarga dengan anak remaja.
Keluarga melepaskan anak dan pindah.
Keluarga dalam kehidupan terakhir. Tidak ada tahap yang diidentifikasi.

Menurut Carter dan McGoldrik 1985 mengatakan sistem keluarga sekurang-kurangya tiga generasi:
Kakek-nenek
Ayah-ibu
Anak-anak


F. Struktur Keluarga dan Rumah Tangga yang Berubah

Apa yang dimaksud dengan sturktur keluarga kontemporer? Bagaimana struktur itu berubah? Bagaimana struktur itu mempengaruhi konsumsi? Apakah realitas yang berkembang dari struktur keluarga merupakan masalah atau peluang untuk organisasi pemasaran? Ini adalah beberapa dari pertanyaan yang para peneliti konsumen berusaha menjawabnya. Banyak jawaban tersebut melibatkan data dari sensus dasawarsa dan laporan sementara oleh Biro Sensus?
1. Menikah atau Single.
2. Ukuran Rumah Tangga.
3. Perkawinan dalam usia yang lebih lanjut.
4. Boom orang single.
5. Perceraian dan perilaku konsumen.
6. Orang-orang single yang hidup bersama.
7. Pemasaran untuk orang single.
8. Perkawinan kembali


G. Peranan Wanita yang Berubah dan Peranan Pria yang Berubah

Wanita ataupun pria sebagai konsumen apabila berubah dalam penilaian terhadap suatu produk didasarkan dari budaya. Menurut saya ada beberapa budaya yang membuat wanita/pria berubah dalam penilaian atau sikap konsumen terhadap suatu produk:
Budaya psikologis. Budaya ini muncul dari dalam diri individu sebagai konsumen.
Budaya social. Budaya yang didasarkan dari gaya hidup orang lain dapat membuat konsumen berubah dalam penilaian dan penggunaan suatu produk.


H. Metodologi Penelitian untuk Studi Tentang Keputusan Keluarga

Metodologi yang digunakan untuk meneliti studi tentang keputusan keluaraga hampir sama dengan penelitian yang lain. Seperti dibawah ini ;
Kerangka Proses-Keputusan.
Kategori Sturktur-Peran.
Bias Pewawancara.
Seleksi Responden


Sumber :
http://sanetaka-perilakukonsumen.blogspot.com/2012/07/bab-10-kelompok-rujukan-dan-pengaruh.html
http://bukunnq.wordpress.com/psikologi-perkembangan-keluarga/
http://emanuelbagus.wordpress.com/2013/01/15/faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-pembelian-konsumen/
http://id.wikipedia.org/wiki/Dinamika_kelompok
http://id.scribd.com/doc/45663536/tugas-P-K


Tidak ada komentar:

Posting Komentar