Jumat, 26 Oktober 2012

tulisan 2 softskill ekonomi koperasi


IGNATIUS BAGAS WIBISONO
19211143 / 2EA17




LIMA KOPERASI DI INDONESIA YANG BERKELAS DUNIA


Lima koperasi di Indonesia tercatat sebagai koperasi berskala internasional dan segera didaftarkan sebagai koperasi kelas dunia versi International Co-operative Alliance (ICA) yakni 300 Global Cooperative.

Kelima koperasi tersebut adalah Koperasi Kospin Jasa Pekalongan dengan aset Rp2,5 triliun, Koperasi Warga Semen Gresik Jawa Timur jumlah Rp529 miliar, Koperasi Peternak Susu Bandung Utara dengan aset Rp233,7 miliar, Koperasi Obor Mas dengan aset Rp200,8 miliar dan Induk Koperasi Simpan Pinjam dengan total aset Rp33,7 miliar.

Ia yakin dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat dan semakin tinggi, akan mampu meningkatkan kualitas koperasi Indonesia serta bisa menjadikan rakyat Indonesia menjadi lebih sejahtera.

Dengan tema Harkopnas ke-65 pada tahun ini yakni "Koperasi Mandiri Rakyat Makmur" bertujuan untuk menanamkan visi dan misi koperasi Indonesia agar bisa mengembangkan koperasi yang kuat dan mandiri menuju masyarakat yang sejahtera dan makmur.

Melalui pembinaan yang intensif akan menghasilkan koperasi dapat tumbuh, kuat, besar dan mandiri, dan koperasi yang memiliki sumber daya manusia, manajemen, penguasaan teknologi yang tinggi dan berkualitas. 


Pemerintah dan masyarakat Indonesia harus terus meningkatkan sinergi dan kerjasama antar koperasi atau koperasi dengan badan usaha lainnya, serta memberi dukungan dan fasilitas yang baik dalam usaha untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, kelembagaan dan usaha.

Selain itu, koperasi juga harus dapat membantu dan memudahkan dalam mengakses perijinan maupun permodalan melalui pelayanan yang cepat, mudah, dan murah. Dengan semangat kebangsaan dan gotong royong harus dijadikan sebagai semangat dalam pemberdayaan koperasi secara menyeluruh untuk masyarakat Indonesia.



(Sumber : antaranews.com) 

tugas 2 softskill ekonomi koperasi


IGNATIUS BAGAS WIBISONO
19211143 / 2EA17

INDUSTRI KREATIF INDONESIA MULAI DILIRIK PASAR MANCANEGARA


Kreativitas dan inovasi hasil karya anak bangsa tidak hanya digemari pasar lokal maupun nasional, namun juga mulai diakui di beberapa negara. Melihat perkembangan industri kreatif di Indonesia yang semakin hari semakin meningkat, pasar mancanegara belakangan mulai melirik produk-produk industri kreatif asal Indonesia untuk dipasarkan di negaranya.
Beberapa komoditi industri kreatif yang diminati pasar mancanegara antara lain produk fashion, produk kerajinan, hasil karya teknologi informatika (TI), industri perfilman Indonesia, dan lain sebagainya. Sementara ini para pekerja kreatif telah menjadikan pasar Asia, Eropa, bahkan Amerika, sebagai salah satu negara tujuan ekspor yang cukup potensial bagi pemasaran produk-produk kreatif mereka.
Keunikan desain produk yang dihasilkan para pelaku industri kreatif di Indonesia, menjadikan pasar Asia, Eropa, bahkan Amerika menyukai produk-produk kreatif buatan masyarakat lokal. Ini tentunya menjadi peluang besar bagi pelaku seni di Indonesia, sehingga jalur distribusi pasar ekspor mulai terbuka lebar dan keuntungan yang didapatkan para pelaku industri pun semakin hari semakin besar.
Salah satu produsen kerajinan kreatif yang sekarang ini mulai mengekspor hasil kreasinya ke beberapa negara tetangga yaitu Ayu Husodo, seorang pengrajin bantal boneka. Produk unik buatannya sekarang ini sudah berhasil menembus pasar Eropa, Australia, Singapura, Amerika Serikat, hingga pasar Afrika Selatan. Menggunakan bahan lembut seperti wol, Ayu mengkreasikan bantal buatannya menjadi berbagai macam bentuk boneka. Dengan harga sekitar US$ 22 hingga US$ 99 untuk setiap bantal boneka, setiap bulannya Ayu mendapatkan omset rata-rata Rp 10 juta sampai Rp 20 juta per bulan.
Selain bantal boneka, produk industri kreatif lainnya yang cukup diminati pasar mancanegara yaitu kerajinan tangan khas Dayak yang berhasil menjangkau daratan Eropa, seperti Jerman ataupun Australia. Hasil kerajinan tangan yang terbuat dari anyaman rotan yang dipadupadankan dengan manik-manik tersebut, ternyata berhasil memikat mata dunia dan menjadi salah satu produk oleh-oleh khas Suku Dayak yang disukai turis mancanegara. Bahkan sang pengrajin Theodora Hangin Bang Donggo mengatakan bahwa setiap kali mengikuti pameran kerajinan di Eropa, produk pasuk (keranjang) dan katat (tempat menyimpan barang berharga) banyak diminati kalangan ekspatriat.
Kesuksesan para pekerja kreatif dalam memasarkan produk-produknya di negara tetangga, menjadi bukti nyata bahwa industri kreatif Indonesia sangat berpotensi dilirik pasar mancanegara. Hal ini sedikit banyak membuktikan bahwa masyarakat Indonesia mampu untuk berkarya menciptakan berbagai macam peluang usaha.


(Sumber : bisnisukm.com)

Sabtu, 13 Oktober 2012

tulisan 1 softskill ekonomi koperasi

IGNATIUS BAGAS WIBISONO
19211143 / 2EA17



DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP KOPERASI




Dalam upaya meningkatkan pemberdayaan koperasi, harus memberikan insentif pajak terhadap koperasi. Selain itu pemerintah harus mendorong peranan gerakan koperasi dalam memajukan perkoperasian di Indonesia.


Pemerintah juga diharapkan bisa meningkatkan peran Dewan Koperasi Indonesia agar dapat menjadi lembaga yang mandiri dengan menghimpun iuran dari anggota, serta membentuk dana pengembangan Dewan Koperasi Indonesia.


Intinya adalah bahwa dalam rangka pengawasan dan pemeriksaan koperasi, pemerintah diamanatkan segera membentuk Lembaga Pengawas Koperasi Simpan Pinjam melalui Peraturan Pemerintah.


Dan hasilnya adalah bahwa dari koperasi yang menjadi perkoperasian, telah dibagi menjadi 4 jenis koperasi, yaitu koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi jasa, dan koperasi simpan pinjam, yang sebelumnya merupakan unit simpan pinjam.


Hal lain yang disepakati adalah koperasi simpan pinjam harus menghimpun dan menyalurkan dana hanya untuk anggota koperasi simpan pinjam. jangka waktu maksimal yang ditetapkan untuk anggota koperasi simpan pinjam adalah 3 tahun. Dan dalam masa transisi, koperasi simpan pinjam tidak dibolehkan menerima simpanan atau memberi pinjaman kepada non-anggota.





(Sumber : www.pikiran-rakyat.com)




tugas 1 softskill ekonomi koperasi


IGNATIUS BAGAS WIBISONO
19211143 / 2 EA 17


PERANAN KOPERASI DALAM PERKEMBANGAN EKONOMI DI INDONESIA”


Koperasi di Indonesia tumbuh dan berkembang sudah sejak dari awal kemerdekaan. 

Koperasi di Indonesia didirikan dengan landasan UUD 1945, dimana dalam pembukaan bahwa salah satu tujuan negara adalah untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Dalam demokrasi ekonomi, Indonesia menganut sistem ekonomi kerakyatan. Dimana koperasi ikut berperan penting dalam perkembangan ekonomi di Indonesia, karena koperasi bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan kemakmuran bagi rakyat banyak, bukan untuk perorangan atau golongan tertentu.

Fungsi dan peran koperasi di Indonesia diantaranya adalah :
-          - Membangun dan mengembangkan potensi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial
-          - Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
-          - Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan ketahanan perekonomian nasional
-          - Mengembangkan perekonomian nasional yang berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi

Dengan adanya koperasi, sedikit banyak telah ikut berperan dalam perkembangan perekonomian masyarakat Indonesia. Banyak peranan yang telah diberikan terhadap kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia, yaitu :
-          - Mengurangi tingkat pengangguran
-          - Mengembangkan kegiatan usaha masyarakat
-          - Meningkatkan pendidikan rakyat mengenai perkoperasian dan dunia usaha
-          - Berperan sebagai alat perjuangan ekonomi, dimana koperasi menjadi dorongan untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera
-          - Berperan dalam menciptakan demokrasi ekonomi berdasar Pancasila, dimana peran aktif masyarakat dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi Indonesia
-          - Berperan dalam membangun tatanan perekonomian nasional, dimana koperasi aktif memberdayakan masyarakat dan juga memberdayakan ekonomi di Indonesia