Jumat, 01 November 2013

tugas 1 softskill perilaku konsumen

IGNATIUS BAGAS WIBISONO
19211143 / 3 EA17


AUTOBIOGRAFI


Nama saya Ignatius Bagas Wibisono, saya adalah anak ketiga dari pasangan Mulhardiyono dan Ucik Samiasih. Bapak saya adalah seorang wiraswasta, sedangkan ibu saya telah lebih dulu kembali kepada Tuhan. Saya lahir pada tanggal 1 Desember 1990 di salah satu rumah sakit di Jakarta. Saya hanya lahir di Jakarta, karena setelah itu kedua orang tua pindah ke Bekasi hingga sekarang. Di usia yang menginjak 5 tahun, saya memiliki seorang adik yang bernama Laras Pangastuti, yang lahir pada tanggal 24 Oktober 1995 di rumah sakit Avernia, Rawamangun. Ibu menceritakan kepada saya bahwa menjelang kelahiran adik, saya sempat menangis karena khawatir akan kondisi ibu saat itu. Tapi saya sangat bersyukur karena baik ibu dan adik saya berada dalam kondisi yang baik dan sehat. 

Saat pertama kali sekolah saya bisa dibilang terlambat, karena saya masuk TK pada usia 6 tahun. Sekolah itu adalah TK Santa Maria Monica di Bekasi. Seperti banyak yang lainnya, kata ibu saya saat pertama kali bersekolah, saya menangis karena tidak mau ditinggal ibu hehehe. Masa-masa sekolah di TK bisa dibilang biasa saja, karena saat itu saya masih cenderung pemalu dan pendiam

Saat usia 7 tahun aku melanjutkan ke SD di sekolah yang sama, SD Santa Maria Monica Bekasi. Masa-masa SD membuat saya bisa berubah, dimana saya mulai berbaur untuk berteman. Nyatanya saat baru beberapa hari bersekolah, saya sudah memiliki teman yang cukup banyak untuk berkomunikasi dan juga bersenda gurau. Masa menyenangkan di SD buat saya adalah saat kelas 4 dan 5, karena disitulah pertama kali mendapat ranking. Kelas 4 mendapat ranking 2, dan kelas 5 ranking 3. Tetapi entah kenapa di kelas 6, ranking kelas turun lagi menjadi ke-6, menurut saya karena di kelas waktu juga banyak murid yang lebih hebat dari saya. Tapi walaupun begitu saya bersyukur karena bisa lulus SD untuk melanjutkan ke SMP.


Saya melanjutkan ke SMP masih di sekolah yang sama,SMP Santa Maria Monica. Disanalah saya makin bisa menilai sifat-sifat yang saya miliki, mulai dari iseng, cepat marah, cengengesan, dll hehehe. Saat SMP juga saya banyak memiliki pengalaman-pengalaman yang tidak terlupakan, mulai dari naik angkot pertama kali, hampir berkelahi dengan preman kecil, sampai dipalak oleh murid sekolah lain hahaha. Saya mulai menggunakan angkutan umum saat saya kelas 2 SMP, disitulah saya terus belajar untuk mengamati kehidupan yang sebenarnya. Dari mencari tahu daerah-daerah apa saja yang ada di Bekasi dan juga sekolah-sekolah unggulan di Bekasi. Pernah suatu kali waktu saya kelas 2 SMP, saat pulang sekolah berjalan untuk mencari angkot saya dihadang oleh seorang preman kecil. Saya berusaha untuk menghindar tetapi tetap dihalangi, sampai dia bertanya saya dari sekolah mana, kemudian saya menjawab dengan bercanda tetapi ternyata dia malah marah. Karena itu dia mengejar saya, untungnya saya bisa lolos setelah naik angkot yang ada. Di kelas 2 SMP juga saya pernah dipalak oleh murid dari sekolah lain, diawali juga dari hal yang sama, dimana saat itu sedang berjalan untuk mencari angkot tiba-tiba ada sekelompok murid dari sekolah lain. Mereka langsung meminta paksa uang saya,karena supaya cepat selesai akhirnya saya kasih mereka 1000 hehe. Dari segi prestasi saat SMP, bisa dibilang biasa saja. Walaupun tidak mendapat peringkat, saya tetap berusaha yang terbaik dalam belajar tanpa berpikir nilai berapa yang akan saya dapat. Di SMP juga saya bisa menyalurkan hobi akan sepakbola, dimana saya masuk sebagai tim futsal SMP. Selain meningkatkan kemampuan, di tim itu juga saya mendapat banyak teman baru. Selain itu, saya juga pernah menjadi anggota OSIS sebagai seksi keamanan pada saat kelas 2 dan 3 SMP.

Masuk ke jenjang yang lebih tinggi saya sekolah di SMA yang sama juga, SMA Santa Maria Monica Bekasi selama 3 tahun dari tahun 2006-2009. Di SMA inilah prestasi saya mulai kembali naik, sehingga saya masuk ke dalam jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Di SMA saya kembali masuk tim futsal, bersama tim itu sekolah kami berhasil menjadi juara 2 di kejuaraan antar sekolah swasta Bekasi. Saya merasa di SMA inilah diri saya semakin terbentuk, dan terus berpikir akan menjadi apa untuk selanjutnya. Setelah lulus SMA dengan nilai yang cukup memuaskan, saya langsung mendaftar untuk perguruan tinggi. Dan pilihan yang saya ambil adalah di Universitas Atma Jaya Jakarta dengan jurusan teknik elektro. Di semester pertama saya masih semangat untuk menjalani kuliah, tapi semester kedua saya mulai malas untuk kuliah. Hal itu disebabkan karena ada dipikiran saya bahwa dengan jurusan ini jika lulus nanti saya akan bagaimana. Keinginan saya adalah ingin menjadi pengusaha, pokoknya ingin mempunyai usaha sendiri, akhirnya saya pun berhenti kuliah di Atma Jaya. Sempat beberapa bulan menganggur membuat saya tidak enak hati kepada orang tua yang sudah susah payah membiayai sekolah sampai SMA tapi ternyata tidak ada hasil apa-apa. Lalu saya berniat untuk menjadi tentara dengan harapan agar bisa langsung mendapat pekerjaan dan gaji. Selanjutnya saya pun mendaftar menjadi taruna akmil pada Maret 2010. Karena tidak ada pengalaman sebelumnya mengenai pendaftaran akmil saya terkejut karena banyaknya tahap yang harus dilalui agar bisa menjadi taruna akmil. Walaupun berat saya tetap menjalaninya dengan sekuat hati, tapi nyatanya pada tes terakhir saya gagal, harapan menjadi tentara pun sirna. Tetapi saya tidak menyerah, tahun berikutnya saya kembali mencoba mendaftar kedua kalinya. Berbekal pengalaman sebelumnya, saya sudah lebih siap akan tahap-tahap seleksi yang dijalani. Tetapi saya harus menerima bahwa saya tetap belum bisa menjadi tentara karena gagal di tahap tes yang terakhir.
Saya berpikir apakah akan terus mendaftar dengan kemungkinan berhasil yang kecil, sementara usia saya saat itu sudah 21 tahun. Karena itulah saya bertekad untuk mewujudkan keinginan menjadi pengusaha. Akhirnya saya mendaftar ke Universitas Gunadarma, saya memilih Gunadarma karena lokasi kampusnya yang strategis dengan rumah saya. Jadi dengan jadwal bagaimanapun saya tidak terburu-buru untuk menuju ke kampus. Selain lokasi tentu karena Gunadarma sudah memiliki kualitas pendidikan yang bagus dengan menghasilkan mahasiswa-mahasiswa berkualitas pula. Di Gunadarma saya mengambil jurusan Manajemen, dengan pertimbangan dapat menyerap ilmu yang berguna untuk mewujudkan keinginan menjadi pengusaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar