Selasa, 30 Desember 2014

tulisan 8 softskill etika bisnis

IGNATIUS BAGAS WIBISONO
19211143 / 4 EA17



DESAIN RISET

PENGERTIAN DESAIN RISET
Desain riset adalah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data.

JENIS-JENIS DESAIN RISET
a. Riset Eksploratori 
Desain riset yang lebih menekankan pada pengumpulan ide-ide dan masukan-masukan. Hal ini khusus berguna untuk memecahkan masalah yang luas dan samar menjadi sub masalah yang lebih sempit dan lebih tepat.
Tujuan riset eksploratori adalah untuk menjajagi atau membedah suatu masalah secara menyeluruh dengan teliti untuk memperoleh wawasan (insights) dan pemahaman (understanding).
Beberapa manfaat riset eksploratori : 
- Merumuskan atau membuat batasan masalah secara lebih tepat dan rinci 
- Mengidenifikasi alternatif arah tindakan 
- Merumuskan hipotesis 
- Mengisolasi peubah kunci dan saling hubungannya untuk penyelidikan lebih lanjut 
- Memperoleh gagasan untuk mengembangkan pendekatan terhadap masalah 
- Membuat prioritas untuk penelitian selanjutnya 

b. Riset Deskriptif 
Desain riset yang lebih menekankan pada penentuan frekuensi terjadinya sesuatu atau sejauh mana dua variable berhubungan.
Tujuan riset deskriptif adalah menjelaskan suatu topik yang biasanya berupa fungsi atau karakteristik pasar.
Beberapa manfaat riset deskriptif :
- Menjelaskan karakteristik kelompok tertentu misalnya konsumen, wiraniaga (salespeople), organisasi, dan area pasar. Misalnya riset untuk menentukan profil konsumen berat (heavy buyer) dari adipasar tertentu 
- Estimasi persentase populasi tertentu dengan perilaku belanja tertentu 
- Menentukan persepsi terhadap karakteristik produk 
- Menentukan hubungan peubah perilaku belanja misalnya belanja sambil makan di luar rumah 
- Membuat  prediksi yang spesifik misalnya prediksi belanja pada adipasar tertentu pada daerah tertentu 

c. Riset Sebab-Akibat Atau Kausal
Desain riset yang lebih menekankan pada penentuan hubungan sebab dan akibat.
Tujuan riset sebab-akibat adalah untuk memperoleh kenyataan yang hubungannya bersifat sebab-akibat. Secara lebih khusus adalah sebagai berikut :
- Mengetahui peubah yang menjadi penyebab (independent variable) dan peubah akibat (dependent variable) dari  suatu fenomena.
- Menentukan sifat atau hakikat  hubungan antara peubah penyebab dan peubah yang akibatnya akan dibuat prediksinya.

HUBUNGAN ANTARA RISET EKSPLORATORI, DESKRIPTIF, DAN SEBAB-AKIBAT
Jika hanya sedikit informasi yang diketahui tentang masalah yang akan diteliti, riset  eksploratori dilakukan sebagai perintis untuk dapat merinci situasi masalah, membuat arah dan langkah-langkah selanjutnya.
Riset eksploratori umumnya diikuti oleh riset deskriptif atau riset sebab akibat.
Tidak selamanya riset dimulai dengan riset eksploratori karena hakikat riset tergantung dari situasi yang dihadapi. Riset kepuasan konsumen yang dilakukan tiap tahun misalnya tidak perlu dimulai dengan riset eksploratori.
Riset eksploratori dapat membantu pemahaman riset deskriptif atau riset sebab-akibat. Riset tentang penentuan harga yang dihasilkan oleh riset sebab-akibat atau disekriptif sukar dipahami oleh para manajer sehingga pemahamnya perlu dibantu dengan riset eksplorasi.





METODE PENELITIAN

PENGERTIAN METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu prosedur atau cara untuk mengetahui
sesuatu yang terdiri dari langkah-langkah sistematis. Menurut Soewardi langkah-langkah tersebut adalah identifikasi masalah, kerangka berfikir, hipotesis, disain pengujian hipotesis, disain pengumpulan data, dan penarikan kesimpulan. 
Sedangkan menurut Suriasumantri langkah-langkah dalam metode ilmiah tersebut adalah :

- Perumusan Masalah
Merupakan pertanyaan-pertanyaan mengenai obyek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya.
- Penyusunan kerangka berpikir
Menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling terkait. Kerangka berpikir ini disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan dengan permasalahan.
- Perumusan hipotesis
Merupakan jawaban atau dugaan sementara dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
- Pengujian hipotesis
Merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.
- Penarikan kesimpulan
Merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima. Sebaliknya, sekiranya dalam proses pengujian tidak terdapat fakta yang cukup mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar